Perolehan kursi parpol di DPRD DKI Jakarta 2024
Total, terdapat 106 kursi yang diperebutkan para caleg di DPRD DKI Jakarta. Jumlah kursi ini dibagi dari 10 daerah pemilihan (dapil).
Berdasarkan metode sainte lague, PKS memperoleh 18 kursi DPRD DKI 2024-2029. Jumlah kursi PKS meningkat dua kursi bila dibandingkan dengan periode 2019-2024.
Sementara itu, PDIP justru mengalami penurunan kursi untuk periode 2024-2029 menjadi 15 kursi. Padahal pada periode sebelumnya, PDIP memiliki 25 kursi di DPRD DKI.
Tak cuma PDIP, Gerindra juga mengalami penurunan kursi. Kini, partai besutan Prabowo Subianto itu hanya memiliki 14 kursi dari yang sebelumnya 19 kursi.
Partai besutan Surya Paloh, NasDem, saat ini mendapatkan kursi yang lebih banyak bila dibandingkan periode sebelumnya. Diperkirakan NasDem akan memiliki 11 kursi dari yang sebelumnya hanya 7 kursi.
PAN, Golkar, serta PKB diperkirakan akan mendapatkan 10 kursi pada periode 2024-2029. Periode 2019-2024, PAN memiliki 9 kursi. Sementara itu, PKB hanya memiliki 5 kursi pada periode sebelumnya. Kemudian, Golkar pada periode 2019-2024 hanya memiliki 6 kursi.
Partai yang kini dipimpin Kaesang Pangarep, PSI, memiliki jumlah kursi yang sama antara periode 2019-2024 dengan 2024-2029, yakni 8 kursi.
Sementara itu, Demokrat kini memperoleh 8 kursi. Jumlah perolehan kursi Demokrat menurun bila dibandingkan dengan periode 2019-2024, yakni 10 kursi.
Perindo serta PPP berada di posisi paling bawah pada periode 2024-2029, yakni satu kursi untuk masing-masing parpol. Perindo sebelumnya tak berkuasa di DPRD DKI 2019-2024, sedangkan PPP pada periode sebelumnya juga hanya punya satu kursi
Baca Juga: Dishub DKI Akui Oknum Pungli Sopir Pickup Anggotanya, Ini Identitasnya
Jakarta, IDN Times - Meski gelaran Pilkada DKI Jakarta masih lima bulan lagi atau November 2024 mendatang, sinyal persaingan memperebutkan kursi DKI 1 sudah mulai panas.
Partai politik di Jakarta mulai membuka peluang koalisi. Pasalnya, mereka tidak bisa mengusung sendiri kandidat calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada DKI 2024 karena tidak ada yang memenuhi syarat minimal perolehan kursi legislatif.
"Syarat pencalonan minimal 20 persen kursi di DPRD provinsi atau memperoleh minimal 25 persen suara sah,” ujar Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya, Senin (29/4/2024).
Baca Juga: PDIP: Anies Bisa Berpasangan dengan Charles Honoris di Pilgub DKI
Bursa bacagub DKI kian panas
Sejumlah parpol mulai melempar sinyal beberapa nama untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Mereka yang digadang-gadang maju di antaranya ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, keponakan Prabowo yang juga Waketum DPP Gerindra yakni Rahayu Saraswati, dan Ketua PSI Kaesang Pangarep.
Sementara dari jalur perorangan, mantan Wakil Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun yang berpasangan dengan Kun Wardhana, menjadi satu-satunya pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan.
Dody menyebut, Dharma-Kun mengumpulkan 749.298 dukungan. Artinya, dukungan itu memenuhi jumlah syarat minimal dukungan jalur perseorangan.
"Dari dokumen yang sudah diperiksa, hasilnya dukungan yang dikumpulkan sebanyak 749.298 yang tersebar di enam kota/kabupaten di Provinsi DKI Jakarta,” kata Dody.
Baca Juga: Jokowi Ogah Tanggapi Klaim Zulhas soal Larang Kaesang Maju Pilgub DKI
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2019.
Untuk Pileg DPRD DKI Jakarta, ada 106 kursi dari 12 dapil yang diperebutkan.
Keduabelas dapil tersebut yakni dapil 1 Jakarta Pusat (12 kursi), dapil 2 Jakarta Utara (9 kursi), dapil 3 Jakarta Utara (9 kursi), dapil 4 Jakarta Timur (10 kursi), dan dapil 5 Jakarta Timur (10 kursi).
Lalu ada dapil 6 Jakarta Timur (10 kursi), dapil 7 Jakarta Selatan (10 kursi), dapil 8 Jakarta Selatan (12 kursi), dapil 9 Jakarta Barat (12 kursi), dan dapil 10 Jakarta Barat (12 kursi).
• Krisdayanti Jawara di Dapil Malang Raya, Moreno Soeprapto Turun Sedikit, Ini Perolehan Suaranya
• Roy Suryo Gagal Jadi Anggota DPR Dikalahkan Anak Amien Rais dari Dapil Yogyakarta
Partai dengan perolehan suara terbesar yakni PDIP memperoleh 1.336.344 suara.
Kedua, Partai Gerindra dengan 935.793 suara.
PKS menyusul dengan 917.005 suara.
Setelah itu partai baru PSI berhasil mendulang 404.508 suara.
Partai Demokrat mendapat 386.434 suara, dan PAN 375.882 suara.
• Aa Gym Minta Pejabat dan Tokoh untuk Segera Hentikan Kerusuhan 22 Mei: Jangan Mudah Terprovokasi!
• Pilpres 2019 Usai, Jokowi Menang, Ketum PDIP Tunggu Suara TKN Soal Masuknya Partai Baru
Selanjutnya ada Partai Nasdem dengan 309.790 suara dan PKB dengan 308.212 suara. Kemudian Partai Golkar memperoleh 300.246 suara.
Di bawahnya lagi, PPP memproleh 175.935 suara, Perindo 168.296 suara, Partai Berkarya 119.690 suara, dan Partai Hanura dengan 103.073 suara.
Tiga terbawah yakni PBB dengan 42.952 suara, Partai Garuda dengan 19.205 suara, dan PKPI dengan 15.765 suara.
Perolehan suara partai ini bakal dikonversi ke jumlah kursi dengan metode sainte lague.
Metode perhitungan ini cenderung membagi kursi kepada parpol peserta pemilu secara proporsional sesuai dengan jumlah suara sah yang diperoleh.
tirto.id - Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mengumumkan struktur Alat Kelengkapan Dewan (AKD) untuk periode 2024-2029. Salah satu AKD dalam DPRD DKI adalah struktur komisi.
Khoirudin menjelaskan bahwa ada lima fraksi yang mendapatkan jatah kursi ketua komisi. Beberapa di antaranya adalah PKS dan PDIP yang merupakan dua fraksi dengan perolehan suara tertinggi dalam Pileg Jakarta 2024. Selain dua fraksi itu, tiga fraksi lain juga mendapatkan jatah kursi ketua komisi.
"Komisi A itu dipimpin oleh Partai Gerindra, Komisi B itu dipimpin Nasdem, Komisi C dari Golkar, Komisi D dari PDIP, dan Komisi E dari PKS," terang Khoirudin kepada awak media, Selasa (8/10/2024).
Meski begitu, politisi PKS tersebut belum mengungkapkan nama-nama masing-masing ketua komisi. Yang jelas Khoirudin meyakini pembagian kursi ketua komisi berlangsung secara kondusif.
Menurutnya, pembagian kursi ketua komisi juga dicapai bersama semua fraksi dengan prinsip adil dan proporsional.
Pembagian kursi ketua komisi didahului musyawarah pimpinan partai tingkat provinsi. Kemudian, perwakilan fraksi DPRD Jakarta menggelar rapat tertutup untuk menentukan kursi ketua komisi pada Senin (7/10/2024).
"Kesepakatan AKD, adil dan proporsional. Semuanya dibagi berdasarkan jumlah suara, jumlah porsi yang dimiliki oleh fraksi-fraksi. Tidak ada yang ditinggalkan, tidak ada yang terdzalimi, tercapai kesepakatan secara musyawarah," urai Khoirudin.
"Dengan musyawarah dan mufakat, semuanya berlapang dada, dicapai kesepakatan yang semuanya mengutungkan, semuanya dimenangkan, tidak ada yang dirugikan," lanjut dia.
Khoirudin juga mengatakan bahwa penentuan kursi ketua komisi dilakulan secara tertutup lantaran dikhawatirkan rapat akan berlangsung ricuh. Akan tetapi, rapat berlangsung dengan kondusif.
"Kami menghindari suasana riuh, gaduh, terekspos. Jadi, kami tertutup saja dulu karena potensinya gaduh. Ternyata dengan izin Allah, semuanya berjalan lancar," sebut Khoirudin.
Reporter: Muhammad NaufalPenulis: Muhammad NaufalEditor: Fadrik Aziz Firdausi
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta memberikan sanksi keras kepada Cinta Mega yang kedapatan bermain gim saat rapat paripurna. Gembong Warsono mengatakan, sanksi keras ini berupa surat teguran yang akan diteruskan kepada DPD PDIP DKI Jakarta.
"Atas kejadian kemarin, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta memberikan sanksi keras, memberikan peringatan keras kepada yang bersangkutan, yaitu Ibu Cinta Mega karena sudah melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan dalam rapat paripurna," kata Gembong.
Meski demikian, Gembong menegaskan bahwa Fraksi PDIP percaya sepenuhnya kepada pernyataan Cinta Mega yang mengeklaim tidak bermain game slot alias judi slot.
"Kami percaya 100 persen, 100 persen kami percaya. Apakah benar atau tidak, yaitu urusan Ibu Cinta Mega," kata Gembong.
Selanjutnya, untuk urusan kepartaian, ia menyerahkan proses investigasi sepenuhnya kepada DPD PDIP DKI Jakarta. Maka dari itu, sanksi untuk di partai PDIP hanya dapat diberikan oleh DPD.
"Sanksi dari fraksi yang seperti ini nanti tindak lanjutnya pasti ada. Misalkan apakah yang bersangkutan masih layak lagi dicalonkan sebagai anggota DPRD, misalkan seperti itu. Nanti DPD yang akan ambil sikap secara tegas," ucap Gembong.
Kemudian, terkait sanksi sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, Gembong menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Kehormatan (BK).
"Kami sifatnya pasif. Kalau Badan Kehormatan merasa perlu ya monggo tindaklanjuti. Karena itu anggota kami, kami sudah memberikan sanksi secara internal fraksi," kata Gembong.
- PDIP menyebut telah menyiapkan nama untuk menjadi pimpinan DPRD DKI Jakarta. Nama Prasetio Edi Marsudi kembali menjadi salah satu nama yang diajukan.
"Pak Pras (Prasetio Edi Marsudi) masuk, Pak Gembong (Gembong Warsono) masuk," ujar Ketua DPRD DKI Jakarta F-PDIP Pantas Nainggolan di gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).
Selain Pras dan Gembong, Pantas menyebut nama Ida Mahmuda masuk sebagai nama yang diusulkan. Menurutnya, total ada 3 nama yang akan diusulkan PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada Ida Mahmudah. Tiga nama," ujar Pantas.
Pantas menyatakan pengajuan nama tersebut merupakan kewenangan dewan pimpinan pusat. Maka, menurutnya, semua anggota perlu menunggu perintah DPP.
"Karena itu adalah kewenangan dari dewan pimpinan pusat, itu sudah aturan main di kita. Apa pun yang diputuskan oleh dewan pimpinan pusat, semuanya wajib tunggu perintah," kata Pantas.
"Karena ini bukan hanya untuk DKI Jakarta, untuk seluruh Indonesia itu prinsip yang jadi pegangan kita," tuturnya.
Diketahui, pimpinan DPRD DKI dipilih sesuai dengan perolehan suara terbesar yang dirai parpol. Berdasarkan hal tersebut, partai yang dapat mengajukan pimpinan, yaitu PDIP, Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN.
[Gambas:Video 20detik]
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil perolehan suara pemilihan legislatif (Pileg) DPRD DKI Jakarta 2024. Hasilnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih perolehan suara pertama, disusul oleh PDIP dan Gerindra.
Hasil rekapitulasi dan penetapan perolehan suara Pemilu 2024 diunggah KPU DKI melalui instagram resminya, @kpu_dki. dilihat detikcom, perolehan suara PKS mencapai 16,68% atau 1.012.028.
Posisi kedua adalah PDIP yang memperoleh 14,01% atau 850.174 suara. Sementara partai Gerindra berada di uturtan ketiga meraup 12% atau 728.297 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi keempat ditempati Partai NasDem memperoleh 8,99% atau 545.235 suara dan posisi kelima oleh Golkar yang memperoleh 8,53% atau 517.819 suara.
Berikut hasil rekapitulasi perolehan suara dalam Pileg 2024 DPRD DKI Jakarta:
1. PKB: 470.652 (7,76%)2. Gerindra: 728.297 (12%)3. PDIP: 850.174 (14,01%)4. Golkar: 517.819 (8,53%)5. NasDem: 545.235 (8,99%)6. Partai Buruh: 69.969 (1,15%)7. Partai Gelora: 62.850 (1,04%)8. PKS: 1.012.028 (16,68%)9. PKN: 19.204 (0,32%)10. Hanura: 26.537 (0,44%)11. Garuda: 12.826 (0,21%)12. PAN: 455.906 (7,51%)13. PBB: 15.750 (0,26%)14. Demokrat: 444.314 (7,32%)15. PSI: 465.936 (7,68%)16. Perindo: 160.203 (2,64%)17. PPP: 153.240 (2,53%)24. Partai Ummat: 56.271 (0,93%)
Sementara hasil rekapitulasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di DKI Jakarta yaitu, paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di posisi pertama dengan memperoleh 2.692.011 suara atau 41,67%, disusul paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan memperoleh 2.653.762 suara (41,07%). Di posisi ketiga paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang memperoleh 1.115.138 suara (17,26%).
Simak juga 'Saat Real Count Pileg DPR: PKS Teratas di DKI, Golkar di Jabar, PDIP di Jateng':
[Gambas:Video 20detik]
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA - Hasil rekapitulasi yang telah ditetapkan di tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat menampilkan PDIP kehilangan satu kursinya di DPRD DKI Jakarta dari dapil Jakarta 1.
Adapun dapil Jakarta 1 meliputi seluruh wilayah Jakarta Pusat.
PDIP pada Pemilu 2019 mendapatkan tiga kursi dari dapil Jakarta 1. Sedangkan, di Pemilu 2024 partai yang di nahkodai Megawati Soekarnoputri itu hanya menyumbangkan dua calegnya dari dapil tersebut.
Berdasarkan data rekapitulasi, kedua caleg PDIP yang lolos dari dapil Jakarta 1 yakni para petahana. Di antaranya Wa Ode Herlina yang memperoleh 14.013 suara dan Pandapotan Sinaga di angka 9.212 suara.
Baca juga: 10 Caleg DPRD DKI Lolos Dapil Jakarta 6: Petahana Vs Pendatang Baru Bersaing Kuat
Kemudian, satu petahana dari PDIP yakni Prasetyo Edo Marsudi yang juga merupakan Ketua DPRD DKI Jakarta tak mencalonkan kembali di DPRD DKI melainkan naik menjadi caleg DPR RI.
Satu kursi PDIP yang hilang ini diambil oleh PKB yang akhirnya bisa meraih satu kursi melalui Heri Kustanto.
Sedangkan untuk jatah 9 kursi sisanya, masih dimiliki oleh parpol yang sama dari Pemilu 2019 silam meskipun tak semuanya merupakan caleg petahana yang lolos di Pemilu 2024.
Rinciannya yakni PKS dan Gerindra kembali mendapatkan dua kursi dari dapil Jakarta 1. Sisanya yakni PSI, NasDem, Demokrat, PAN dan Golkar masih mendapatkan satu kursi.
Baca juga: PKS Sukses Ungguli PDIP di Pileg DKI Jakarta, Khoirudin Bakal Jadi Ketua DPRD DKI?
Berikut ini 12 caleg dari dapil Jakarta 1 yang lolos ke DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029;
1. PKB Heri Kustanto 5.402 suara.
2. Gerindra Dian Pratama (petahana) 15.236 suara.
3. Gerindra Nuchbatillah 19.543 suara.
4. PDIP Wa Ode Herlina (petahana) 14.013 suara
5. PDIP Pandapotan Sinaga (petahana) 9.212 suara.
6. Golkar Basri Baco (petahana) 21.823 suara.
7. NasDem Riano P Ahmad 8.878 suara.
8. PKS Ismail (petahana) 14.480 suara.
9. PKS M. Hasan Abdillah 19.363 suara.
10. PAN Alwi Muhammad Ali 9.293 suara.
11. Demokat Desie Christyana Sari 13.279 suara.
12. PSI Elva Farhi Qolbina (petahana) 7.613 suara.(m27)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Saturday, 14 December 2024
JAKARTA, KOMPAS.TV - PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta menggelar rapat pleno pada Selasa (25/7/2023) untuk membahas nasib Cinta Mega yang diduga bermain game judi slot saat rapat paripurna DPRD DKI.
Hasil rapat pleno tersebut memutuskan PDIP DKI Jakarta memecat Cinta Mega dari DPRD DKI dengan melakukan pergantian antar-waktu (PAW).
Kepastian tersebut disampaikan oleh Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Widjaja.
"Tadi kita rapat pleno, karena segala sesuatu keputusan kita biasa melalui rapat pleno ini. Selesai rapat pleno, kita memberikan sanksi berupa PAW. Nanti kita akan kirimkan surat PAW tersebut kepada DPP Partai," kata Adi, Selasa (25/7/2023) dikutip dari WartaKota.
Baca Juga: Fraksi PDIP Percaya 100 Persen Cinta Mega Tidak Main Slot di Rapat Paripurna
Surat tersebut akan dikirimkan PDIP ke Cinta Mega pada Selasa malam.
Selain itu, pihak PDIP DKI juga memastikan bahwa tidak akan mencalonkan Cinta Mega lagi sebagai Calon Legislatif di Pemilu 2024 mendatang.
"Dan kami tidak mencalonkan lagi untuk 2024," papar Adi.
Walau demikian, Adi juga mengatakan tidak lagi diperlukan melakukan pengecekan terhadap tablet milik Cinta Mega.
"Tidak perlu. Kita sudah pecat, kok. Cukup kan? Ending-nya itu. Apa pun yang dilakukan, konsekuensinya ya itu. Setiap manusia, siapa pun itu, termasuk Anda melakukan sesuatu, pasti ada konsekuensinya. Ya udah, ini konsekuensi," tegas Adi.
Baca Juga: Fraksi PDIP Beri Sanksi Tegas ke Anggota DPRD DKI Cinta Mega yang Main Gim saat Rapat!
"Nanti biar DPP partai yang memutuskan (keanggotaan Cinta Mega di partai)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Cinta Mega bermain game di tabletnya saat rapat paripurna.
Dari video yang beredar, diduga game yang dimainkan oleh Cinta Mega adalah judi slot. Tetapi, dia sempat mengelak dan menyebut hanya memainkan game Candy Crush.
Perolehan suara parpol di DPRD DKI Jakarta 2024
Berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, di DKI Jakarta, PKS unggul dengan suara parpol dan suara caleg sebanyak, yaitu 1.012.028 suara.
Berikut daftar perolehan suara partai politik di DPRD DKI Jakarta 2024:
1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.143.912 (19,01 persen)
2. PDI Perjuangan: 941.794 (15,65 persen)
3. Partai Golkar: 617.073 (10,26 persen)
4. Partai Gerindra: 611.171 (10,16 persen)
5. Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 556.858 (9,25 persen)
6. Partai NasDem: 455.680 (7,57 persen)
7. Partai Amanat Nasional (PAN): 434.100 (7,21 persen)
8. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 392.795 (6,53 persen)
9. Partai Demokrat: 351.800 (5,85 persen)
10. Partai Persatuan Pembangunan: 173.304 (2,88 persen)
11. Perindo: 133.877 (2,23 persen)
12. Partai Buruh: 63.532 (1,09 persen)
13. Partai Ummat: 42.797 (0,71 persen)
14. Partai Gelora: 41.604 (0,69 persen)
15. Partai Hanura: 20.545 (0,34 persen)
Lanjutkan membaca artikel di bawah
16. Partai Bulan Bintang (PBB): 12.967 (0,21 persen)
17. Partai Garuda: 10.575 (0,18 persen)
18. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): 10.765 (0,18 persen).
Baca Juga: Viral Petugas Dishub DKI Pungli Sopir Minta Rp50 Ribu untuk Rokok